3 Pengurus LWP Jatim, Terlibat dalam Mudik

Gelombang mudik lebaran tahun 2022 di Jawa Timur (Jatim) masih terus berlangsung sampai dengan hari ini, Sabtu (30/4/2022).

Dalam momen tersebut, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim memberangkatan sepuluh bus angkutan mudik gratis dengan total 350 peserta.

Pemberangkatan sendiri dilaksanakan, dari depan Kantor PWNU Jatim di Jalan Masjid Agung Timur Surabaya dengan dikawal diantaranya oleh 3 pengurus LWPNU Jatim : Ahmad Syakur, S.Pdi, Sugeng Sudaryanto, S.Sos dan H. Taufik Mukti, SE.

KH Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jawa Timur mengatakan, program ini diselenggarakan rutin setiap tahunnya. Namun, dua tahun terakhir program ini ditiadakan karena pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah, akhirnya tahun ini PWNU Jawa Timur kembali bisa membantu saudara-saudara kita untuk mudik gratis. Program ini merupakan kerja sama PWNU Jawa Timur dengan Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ujar Marzuki.

Sebelum pemberangkatan, Kyai Marzuqi, sapaan akrab Ketua PWNU Jatim, juga mengajak para pemudik untuk berdoa bersama demi kelancaran dan keselamatan mereka. Adapun rute mudik bareng PWNU Jatim tahun ini, yakni Ngawi, Madiun, Ponorogo, Pacitan, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Jember dan Banyuwangi.

Selain fasilitas mudik gratis, para pemudik juga mendapatkan bingkisan berisi makanan ringan, minyak goreng, dan paket peralatan kesehatan seperti hand sanitizer dan masker. Paket ini merupakan bantuan dari Dishub Jatim, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jatim dan PT. Enesis.

“Kita menyadari bahwa mudik itu sebegitu penting. Bagi orang seperti saya yang wong Ndeso, kalau belum mudik belum hari raya. Dan mudik ini tradisi baik yang khas Indonesia. Harus kita lestarikan,” tambah Kiai Marzuki.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PWNU Jatim mengungkapkan dimensi ibadah dari tradisi mudik, tidak sekadar menjadi perjalan biasa.

“Selain mengobati rasa kangen, mudik ini ada nilai ibadahnya. Yaitu birrul walidain (berbakti pada orang tua), silaturahmi dengan sanak saudara, dan nyekar atau berziarah ke makam orang tua dan para leluhur,” jelas Pengasuh Ponpes Sabilur Rosyad Malang ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *